Jumat, 25 Maret 2016

GILI LABAK (Future in Paradise)


Saat itu masih menunjukkan pukul 9.30 malam dimana mobil  yang kutumpangi melaju dengan kencang melewati jembatan terpanjang di pulau jawa bagian timur yaitu Jembatan Suramadu menuju Gili Labak sebuah obyek wisata pantai.......yang konon katanya bakal jadi surga wisata mendatang...future in paradise....moga aja pengelola bisa merawat gili labak dengan baik sehingga tetap nyaman untuk dikunjungi wisatawan baik lokal maupun manca........asa selalu ada 

Sepanjang jalan menuju lokasi yang kami lalui disuguhi pemandangan yang indah menawan, jalan yang dilalui didominasi dengan tanah datar cocok bagi semua kalangan...apalagi bagi wisatawan yang suka mabok dikendaraan...dijamin aman.....terbayang Gili Labak yang akan kami kunjungi mestinya lebih indah lagi.....  malam  makin larut....tepat pukul 00.30 mobil yang kami tumpangi tiba dipelabuhan kalianget-sumenep, persinggahan terakhir sebelum kami ke Gili Labak, karena dari tempat inilah untuk melanjutkan ke Giili Labak harus ditempuh dengan menggunakan perahu motor........

Tak banyak yang dapat kami lakukan saat di dalam perahu motor.......kami berenam hanya berbincang seperlunya...seolah menyimpan asa sendiri-sendiri......atau mungkin...... masing-masing punya angan yng tak ingin berbagi, akupun larut dengan anganku sendiri hingga ...terlelap.......tak terasa.....120 menit perjalanan yang kami lewati dengan perahu motor terbalaskan sudah...................

Waowww.....hanya satu  kata yang terucap dari bibirku saat pertama kaki-kaki telanjangku menyentuh bulir-bulir pasir gili labak.......tak salah kalau orang meyebutnya surga mendatang bagi gili labak......sengaja langkahku kuayunkan perlahan meresapi setiap tapak kaki yang menyentuh air berpasir disepanjang tepian bibir pantai gili labak, nuansa yang eksotik penuh ke romantisan...tidaklah mengherankan bila wisatawan berlomba ingin kemari bersma keluarga....kerabat...teman...pacar....teman tapi mesra...... selingkuhan.... Eits.... nakal.... nggak boleh.. kata nenek itu berbahaya........hmmm... seandainya....... kumat lagi ide-ide gila menari-nari dalam benakku untuk menggarap seluas-luasnya potensi Gili Labak ini..


Menurut telik sandi yang kuperoleh...... penghuni Gili Labak  hanya terdiri dari 30 kepala Keluarga, mereka hidup berdampingan dengan damai dan menyambut setiap wisatawan dengan ramah....kehidupan mereka sangat bersahaja......meski listrik rumah mereka bergantung pada sebuah mesin diesel sebagai sumber utama listrik warga disini masih mau berbagi dengan para wisatawan bila membutuhkan listrik, tetapi.....listrik mereka dapat digunakan hanya pada malam hari saja.........jadi bagi kawan-kawan yang ingin wisata ke Gili Labak mesti mempersiapkan segala sesuatunya dari rumah dengan cermat.......

Setelah aku puas menguras potensi Gili Labak...kini tibalah waktunya kami pamit meninggalkan Gili Labak yang penuh pesona ini...akupun berjanji...seperti merpati tak pernah ingkar janji.......kelak aku kembali dengan seseorang yang kucintai...kusayangi.....yang mau berbagi duka denganku...........dengan diiringi lagu Iwan Fals...aku bukan pilihan.....kutanggalkan separuh kalbuku di Gili Labak..........

       

1 komentar:

  1. SubhanAllah indah sekali bumi ini..Alhamdulillah kita masih bisa menikmatinya hingga hari ini...by the way any way bus way..(ngomong apa sich....lg kumat nech)...GILBAK hmmmm...salah satu surganya dunia pesona bahari pulau yg berada paling ujung timur pulau madura ...membaca artikel serta melihat hasil jepretan penulisnya (bahasa kerennya sich foto hehehehe).. wuihh menakjubkan bingits...g sabar ey melancong kesana nyobain snorkelinggggg...(hadeh ndeso xixixixi)...kata penulisnya sich perjalannya jauh bangets..it's okay no problem i am fine....siapa takut...aq gicu loh..GILI LABAK I am comming...thank's artikelnya...

    BalasHapus